MAN 2 Kota Kediri Menuju Zona Integeritas

Kediri - KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) menjadi hal yang sering dikeluhkan oleh masyarakat sejak lama. Dalam praktiknya, KKN itu sendiri telah menjadi bagian intrinsik atau sudah mendarah-daging di pemerintah Indonesia. Terlebih akhir-akhir ini banyak dijumpai kasus-kasus KKN yang menjerat para aparat negara. Kasus-kasus tersebut tentu memberikan dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah praktik-praktik yang mengarah pada KKN (Koropsi, Kolusi, dan Nepotisme) itu sendiri. 



Sebagai salah satu lembaga pendidikan ternama di Kota Kediri di bawah naungan Kemenag, MAN 2 Kota Kediri  ikut berpartisipasi dalam mencegah KKN dengan menjadi tuan rumah kegiatan Penandatanganan Pakta Zona Integeritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Kegiatan tersebut dimulai pukul 08.30 WIB. Bertujuan untuk melakukan anjuran Kementerian Agama dalam memberikan layanan madrasah kepada masyarakat dengan free semua tanpa adanya pemungutan biaya (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), Senin (21/12/2020) pukul 09.30 WIB kegiatan ini berlangsung dipimpin oleh Kepala Kemenag Kota kediri, Bapak Drs. H. Muchdor, MM. Anjuran yang dimaksud di sini seperti  tidak dikenakannya biaya pada permohonan surat rekomendasi dari siswa kepada madrasah.   

Prestasi MAN 2 Kota Kediri yang cukup membanggakan dan juga output pada masyarakat yang baik serta  seluruh elemen di dalamnya terlihat sudah memberikan layanan yang luar biasa menurut pemerintah menjadi alasan terpilihnya MAN 2 Kota kediri sebagai salah satu pilot project Zona Integeritas ini. Bapak Muchdor mengatakan bahwa yang termasuk dalam lingkup  zona intregritas harus memiliki pengabdian yang tinggi terhadap program pemerintah dan program madrasah, yaitu bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme. 



Dengan launchingnya acara ini, meluangkan sebuah harapan besar dari Bapak Muchdor. Beliau berharap citra MAN 2 Kota Kediri semakin baik, terutama penilaian dari direktorat jenderal kementerian agama. “Ini semua harus memperoleh dukungan dari semua pihak, termasuk dari siswa-siswi, gurunya, tenaga pendidiknya, wali muridnya, dan seluruh elemen madrasah,” imbuhnya. 

Sehubungan dengan itu, Bapak Nursalim selaku Kepala MAN 2 Kota Kediri menegaskan pula bahwa pengelolaan layanan dari MAN 2 Kota Kediri sudah berjalan dengan baik dan professional. Beliau juga menjanjikan layanan yang lebih maksimal terhadap siswa untuk mengantarkan bangsa ke depan yang lebih bagus. Beliau mengaku bahwa momentum ini telah menjadi cita-cita beliau sejak awal. ”Saya ingin customer (wali murid dan siswa) puas dengan  layanan madrasah yang bersih tanpa pungutan,” tutur  beliau.



Perihal kegiatan yang memerlukan anggaran dana dari walimurid, Bapak Nursalim menjelaskan bahwa hal tersebut harus melalui komite dan madrasah tidak menangani urusan keuangan, melainkan lebih pada layanan secara profesional.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak