Kediri
– Pada 7 Maret 2021 kemarin, MAN 2 Kota Kediri menyelenggarakan final IESMO secara
offline yang diselenggarakan di Aula Abbas Shofwan dengan jumlah peserta
yang terbatas dan sesuai bidang minat masing-masing. Berbeda dengan tahun lalu yang diselenggarakan secara online pada semua tahapannya.
Untuk meminimalisir
penyebaran covid-19, pelaksanaan final IESMO dibagi menjadi dua sesi. Sesi
pertama dimulai pada pukul 8.00 hingga pukul 9.00. Sedangkan untuk sesi kedua,
dimulai pada pukul 9.30 hingga pukul 10.30 pagi hari.
Olimpiade ini tidak hanya
diikuti oleh siswa-siswi se-karesidenan Kediri, tetapi ada juga peserta yang
berasal dari Muara Enim dan Sumatera Selatan. Untuk mata pelajaran yang dikompetisikan
sendiri adalah bidang MIPA dengan Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika; bidang
IPS dengan Ekonomi, Geografi, dan Sejarah; bidang Bahasa dengan Bahasa Inggris,
Bahasa Indonesia, dan Bahasa Arab; dan untuk bidang PAI pada babak penyisihan dengan
Al-Qur’an Hadist, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Akidah Akhlak serta saat babak
final dengan PAI 1 dan PAI 2.
Tujuan
diadakannya IESMO sendiri adalah untuk menyaring peserta-peserta yang berbakat,
berkualitas, serta intelektual. “Kita berharap, anak-anak yang kita cari pada
IESMO kali ini, benar-benar anak yang terpilih,” tutur Bu Endah selaku juri
bidang MIPA, pada wawancara kemarin (7/3/2021).
Sadewa Ersa Pamungkas dan
Shofiyana Khoirul Inayyah sebagai Ketua Panitia Milad dan IESMO mengatakan bahwa
kesulitan yang muncul selama kegiatan biasanya berasal dari peserta. Misalnya,
ada peserta yang tidak mengerjakan tepat waktu, kendala-kendala teknis, seperti
jaringan peserta, serta adanya peserta yang kurang merespon di WhatsApp
dan ditakutkan tidak paham.
Menurut salah satu peserta, kendala yang dihadapi dalam melaksanakan IESMO tahun ini adalah tingkat kesulitan soal yang dihadapi. Ia juga mengatakan untuk memperbanyak latihan soal serta memperbanyak membaca materi agar dapat mengerjakan soal dengan mudah.
Poin-poin yang
dipertimbangkan dalam menentukan juara adalah nilai pada babak final ini. Nilai
pada babak penyisihan tidak masuk dalam perhitungan karena sudah dianggap
selesai. Walaupun sempat terhambat beberapa kendala, secara keseluruhan, penyelenggaraan
IESMO kemarin berjalan dengan tertib. “Pelaksanaan IESMO sesuai dengan target.
Dimulai dari pendaftaran, input soal, sampai hari H. Itu semua karena kerjasama
yang baik antara siswa (panitia) dan guru-guru yang ditugaskan mengawal IESMO
meskipun kondisinya daring,” tutur Bu Mila selaku juri bidang PAI. (Kinasih Restu G. X Bahasa / Fairuz Putri N. S. X Bahasa)