Dalam
rangka mengisi rangkaian milad 4 MAN 2 Kota Kediri, ekstra Pers
Jurnalistik Mantsani mengadakan lomba Short Story Competition atau Shorytion,
yaitu lomba menulis cerpen se-eks Keresidenan Kediri untuk tingkat SMP/MTs
sederajat. Shorytion tahun ini adalah yang kedua kali diadakan setelah acara
perdananya pada dua tahun lalu.
Shorytion dibagi menjadi dua babak, yaitu babak penyisihan yang dimulai pada 22 Februari 2021 lalu dan diikuti oleh 34 peserta. Dari keseluruhan peserta diumumkan 10 finalis melalui akun Instagram Pers Jurnalistik MAN 2 Kota Kediri untuk mengikuti babak selanjutnya, yaitu babak final pada Minggu, 14 Maret 2021. Awalnya, babak final direncanakan untuk diselenggarakan seperti babak penyisihan, yaitu pengumpulan karya melalui online. Akan tetapi, terjadi perubahan sistem perlombaan yang mengharuskan finalis untuk mengikuti babak final secara offline.
Pengerjaan karya pada babak final dimulai pada pukul 07.20 WIB dengan waktu yang diberikan kepada para peserta selama 3 jam. Babak final yang bertempat di laboratorium komputer MAN 2 Kota Kediri ini kemudian ditutup dengan check out peserta pada pukul 11.00 WIB dengan selanjutnya pengumuman hasil perlombaan pada pukul 15.00 WIB melalui akun Instagram Pers Jurnalistik. Juara 1 dimenangkan oleh Dina Eva Zaskia dari MTsN 3 Kediri, juara 2 dimenangkan oleh Dedek Nur Aini dari MTsN 4 Nganjuk, dan juara 3 dimenangkan oleh Dika Erwinda dari MTsN 5 Nganjuk.
Menurut
salah satu finalis Shorytion, Arina, perubahan sistem perlombaan dari online
ke offline membuat peserta sedikit kaget. “Karena membuat cerita itu
nggak
langsung ngalir, takut idenya tiba-tiba mampet,” ujarnya. Namun, Arina lega
karena dapat menyelesaikan perlombaan dengan baik. Ia juga menjelaskan
persiapan apa saja yang dilakukan untuk mengikuti Shorytion, yaitu mencari
referensi, ide-ide, dan inspirasi cerita yang akan dibuat.
Salah
satu juri Shorytion, Ibu Ifah Suliha mengatakan bahwa secara keseluruhan peserta Shorytion
telah melakukan kerja yang sangat bagus
untuk babak final kemarin. Namun, beliau juga mengungkap memang masih ada
beberapa kesalahan pada penggunaan tata Ejaan Bahasa Indonesia oleh para peserta, seperti
kesalahan penulisan huruf kapital serta pada perangkaian antarkalimat satu
dengan yang lain yang masih kurang harmonis. Sementara itu, penilaian
Shorytion dari dewan juri mempertimbangkan beberapa hal, yaitu tata bahasa,
kesesuaian tema, dan diksi. “Rata-rata untuk diksi masih harus diperbaiki lagi
karena cerpen harus memiliki ide yang bagus dan dikemas dengan bahasa dan diksi
yang menarik sehingga pembaca tidak bosan. Namun, overall, semuanya sudah sangat baik,” ungkap salah
satu juri Shorytion yang sekaligus merupakan pembina ekstra Pers Jurnalistik
ini.
Sementara itu, Ibu Ifah selaku juri Shorytion mengatakan bahwa cerpen yang bagus adalah yang memiliki surprise pada ending-nya,
yang membuat pembaca penasaran dari awal hingga akhir cerita. Beliau menambahkan bahwa hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan cerpen selain
tata bahasa adalah kelogisan
cerita, keindahannya, serta ide dan
pengembangannya sehingga cerita dapat dikatakan layak
dipublikasikan. Ibu Ifah juga berpesan kepada para peserta Shorytion agar terus
meningkatkan semangat berkarya. “Jadi, untuk mengisi kecintaanmu terhadap dunia
tulis, ya melalui karyamu ini. Niatkan kegiatan berkarya ini sebagai ibadah
dan jangan lupa untuk terus belajar. Semakin banyak menemukan kesalahan,
semakin banyak yang akan kalian tahu,” tutur beliau.
Ketua Panitia Shorytion sendiri,
Faturrahman, mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan oleh panitia sudah cukup
baik walaupun ada sedikit kendala pada babak final yang terlalu tergesa-gesa
karena perubahan mendadak dari online menjadi offline. Ia juga
mengucapkan banyak
ungkapan terima kasih untuk koordinasi yang
dilakukan oleh panitia dan juga dewan juri. "Terima kasih kepada para peserta yang sudah berpartisipasi dalam ajang lomba Shorytion ini. Bagi finalis, walaupun terjadi perubahan sistem dari online ke offline, tetapi kalian tetap semangat dalam mengikuti perlombaan. Selamat bagi para
pemenang, semoga karya-karya kalian bisa menjadi evaluasi dan self-reward
bagi diri kalian untuk lebih baik lagi kedepannya."
-Najma