Sumpah Pemuda di Era Milenial

 


Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Pemuda memiiki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jauh sebelum peristiwa Rengasdengklok tahun 1945,  pemuda telah menyatukan tekad untuk mengupayakan kemerdekaan Indonesia dalam momen sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. 

Dalam masa sekarang ini, semangat sumpah pemuda dimplementasikan dalam bentuk dan cara yang berbeda dengan zaman ketika sumpah pemuda itu lahir. Meskipun berbeda zaman, nilai-nilai perjuangan yang terkandung dalam ikrar sumpah pemuda tidak boleh luntur atau bahkan dilupakan oleh generasi muda. Menurut Pak Puji, guru PPKn MAN 2 Kota Kediri, perkembangan zaman tidak menjadi alasan untuk mengendurkan semangat perjuangan yang terkandung dalam sumpah pemuda.

“Jangan sampai di era milenial ini, yang identik dengan dominasi digital, melunturkan tekad pemuda yang diwujudkan dalam sumpah pemuda. Justru sumpah pemuda hendaknya dapat menjadi energi untuk bertahan sebagai pemuda yang berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu,” ucap beliau. “Pemuda di zaman milenial hendaknya lebih punya tekat untuk meningkatkan derajat bangsa dan bahasa Indonesia. Syukur-syukur pemuda Indonesia bisa menginsternasionalkan bahasa Indonesia melalui kecanggihan era digital.”

Tepat 92 tahun yang lalu pada hari ini, seluruh pemuda Indonesia bersatu dan membuat sebuah ikrar. Ikrar yang sampai saat ini masih terus terngiang dalam telinga kita, pikiran kita, hati kita.

Selamat hari Sumpah Pemuda, 

mari terus berjuang mempertahankan ikrar mereka.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak